Saturday, September 8, 2018

Kuliah Lagi



Ini adalah pekan pertama perkuliahan dimulai. Ada bahagia yang menyeruak, bagaimana tidak, Alloh mengabulkan salah satu mimpi yang saya tuliskan. Meski bukan pada waktu dan tempat yang sesuai. Dulu saya menuliskan,  S2 tahun 2013 di luar negeri atau Universitas dalam negeri yang ternama. Namun takdirnya tidak demikian, saya justru kembali ke almamater S1 dulu. Barangkali ini adalah waktu dan tempat yang paling tepat menurutNYA. Dan yang paling membahagiakan  dan tidak bisa ditukar dengan apapun adalah mempunyai waktu yang lebih dengan anak.

Kuliah saat masih sendiri dengan setelah mempunyai suami dan anak memang berbeda ditambah bilangan usia yang semakin menggemuk. Konsenterasinya sering terbagi. Terkadang saat Dosen sedang memaparkan materi, tiba-tiba terlintas bayangan si kecil. Ia sedang apa di rumah, mau makan atau tidak ya? Atau terpikir hal lain seperti nanti sore memasak apa ya? serta pikiran-pikiran lain yang tiba-tiba saja menyita konsentrasi. Ini salah satu tantangannya. Sedangkan tantangan yang lain tentu masih banyak dan dibutuhkan setrategi khusus biar semuanya berjalan seimbang.

Kuliah saat S1 dengan sekarang S2 harmoninya berbeda. Mulai dari jumlah mahasiswa, perbedaan usia dan latar belakang, sistem pembelajaran dan tututannya, waktu dan ruangan perkuliahan dan lain sebagainya. Jumlah mahasiswa dalam satu angkatan relatif lebih sedikit, meski untuk jurusan tertentu tidak jauh berbeda dengan saat S1. Usia mahasiswa S2 beragam dan perbedaannya terkadang ekstrim karena biasanya orang-orang yang mengambil S2 adalah mereka yang sudah bekerja dan tidak ada batasan usia. Sistem pembelajarannya sedikit berbeda dengan S1 dan mahasiswa dituntut untuk lebih aktif serta mampu mengeksplorasi ilmu lebih dalam dan luas. Tidak bergantung dengan apa yang disampaikan oleh Dosen. Waktu perkuliahan biasanya di akhir pekan dan marathon, meskipun tidak menutup kemungkinan waktu perkuliahan seperti saat S1. Ini tergantung program regular atau weekend. Ruang perkuliahan lebih nyaman ini sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Jurusan yang tersedia dengan beasiswa yang saya ajukan sedikit berbeda dengan jurusan saat saya S1. Ini ternyata memberikan tantangan tersendiri. Energi yang dibutuhkan lebih besar dibanding jika saya mengambil jurusan yang searah. Saya harus mempelajari berbagai materi yang ketika S1 tidak diajarkan, ini perlu upaya dan keyakinan yang kuat bahwa saya harus berhasil dan bisa menyelesaikan tepat waktu.

Satu pekan ini otak saya mengalami penyesuaian. Aktivitas saya juga mengalami penyesuaian. Semoga semuanya bisa berjalan sebagaimana mestinya. Aamiin.

No comments:

Post a Comment