Petir menggelegar bersahut-sahutan beradu dengan riuh hujan menyapa bumi. Kilat menyambar-nyambar memecah gelap.
Bencana alam datang silih berganti akhir-akhir ini. Yang terkadang tidak masuk dalam perhitungan ilmiah. Apakah alam sudah mulai marah? akibat perilaku manusia yang semau sendiri atau bumi sudah mulai menua hingga satu persatu bagiannya mulai berguguran atau Alloh ingin memberi peringatan? atau ketiga-tiganya? Hanya Alloh pemilik alam semesta yang Maha Tahu.
Terbersit, tentang diri yang masih jauh dari kata siap untuk beranjak jika sewaktu-waktu Alloh berkehendak memanggil. Belum cukup bekal. Bahkan rasanya kualitas keimanan ini tidak semakin membaik. Lalu, di manakah kelak Alloh akan menempatkan diri ini?
Sebagian ulama memprediksikan kiamat sudah dekat. Ini bukan lantaran ada film dengan judul yang sama, tetapi fenomena tanda-tanda kiamat sudah banyak bermunculan. Membayangkan bagaimana, ah tidak sampai. Hanya Alloh yang tahu kapan waktunya.
Masih ada waktu masih ada kesempatan. Terus memperbaiki diri, memperbaharuhi niat dan meluruskan jalan. Teringat tulisan Tante Titania tentang bagaimana Alloh akan membantu hambanya yang jujur ingin memperbaiki diri. Kemudian membandingkan dengan diri ini, barangkali benar terkadang keinginan untuk memperbaiki diri hanya sebatas pada lisan hingga kondisi diri ini masih sama. Belum beranjak kemana-mana.
Hujan masih belum reda. Petir masih datang sesekali. Listrik masih berada pada zona off yang berimbas pada tertundanya pekerjaan. Sejenak menengok pada alpa yang sudah terlalu menumpuk. Menerawang bagaimana cara memulai memperbaiki yang berlubang. Bukan hanya sebatas angan dan lisan, tetapi dimulai dari hati kemudian dilanjutkan pada perilaku. Ah,... Alloh memang selalu punya cara untuk mengingatkan hambaNYA yang mulai lupa jalan pulang.
Bojongsari, 06032018 15.30
No comments:
Post a Comment