“Apa yang kalian
lakukan hari ini akan berimbas pada kehidupan kalian lima atau sepuluh tahun
yang akan datang. Maka lakukanlah hal-hal yang baik, yang bermanfaat, yang bisa
membawa pada mimpi kalian.”
Kalimat itu pernah meluncur di hadapan anak-anakku. Kala
itu, ketika duniaku masih tentang mengajar. Menekankan berulang kali, agar
mereka yakin bahwa kebaikan dan prestasi yang mereka ukir saat itu tidak akan
sia-sia bahkan akan berpengaruh terhadap kehidupan yang akan datang.
Belum lama ini, nasihat itu tiba-tiba melintas di beranda
akun sosmed. Deg. Apa yang aku lakukan dalam lima tahun atau sepuluh tahun
terakhir ini? Adakah sesuatu yang fokus aku kerjakan? Sesuatu yang susah payah
aku upayakan? Kosong. Rasa-rasanya tidak ada. Aku mengalir begitu saja.
Mengikuti arus yang membawaku. Memang,
sebelumnya ada yang fokus dan terus aku upayakan, namun ketika kenyataan
berbicara lain, aku lepas begitu saja. Aku tinggalkan, abaikan dan akhirnya
seperti ini. Seakan-akan masih berdiam diri. Tak kemana-mana. Tak ada hasil.
Mimpi itu membutuhkan perjuangan dan upaya maksimal. Mimpi tidak
akan terwujud begitu saja. Memang, ada yang jalannya mudah, ada yang berliku, berbelok,
memutar hingga akhirnya bertemu dalam nyata. Ada yang teguh menggenggamnya dan
terus berupaya mewujudkannya, ada yang menyerah begitu saja. Padahal bisa jadi,
hanya membutuhkan usaha satu langkah lagi. Sudah menjadi tabiat manusia, ada
yang sabar, ada pula yang sebaliknya.
Terkadang atau
seringnya penyesalan datang belakangan seperti polisi dalam dalam drama. Waktu
tak pernah mau menunggu, apalagi kesempatan. Dunia semakin berkembang bahkan
melebihi batas angan-angan. Persaingan semakin hebat lagi. Seleksi alam
benar-benar berlaku. Pertanyaannya,
siapkah kita untuk menghadapinya? Sanggupkah kita untuk terus meningkatkan
kapasitas diri?
Back to our self! Segalanya
kembali kepada diri kita masing-masing. Mau bergerak atau diam. Mau terus
bersaing atau mundur. Hasil tidak akan mengkhianati usaha, demikian kata
orang-orang. Kewajiban kita adalah berusaha sebagaimana yang tertulis dalam
kitabNYA, bahwa Alloh tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka merubahnya
sendiri. Setelah usaha maksimal, selanjutnya adalah menyepuh keyakinan sebab
Alloh akan mengabulkan apa yang menjadi prasangka hambaNYA.
Kita tentu pernah
membaca ataupun mendengar berbagai kisah kesuksesan seseorang. Muaranya adalah butuh
waktu yang tidak sebentar, butuh perjuangan yang tidak sederhana untuk sampai
pada tingkatan sukses. Para ilmuan, mereka butuh waktu bertahun-tahun untuk
menghasilkan sebuah teori. Para pedagang, teknolog, penulis dan segenap profesi
lainnya, mereka mengalami jatuh bangun untuk sampai pada kata berhasil. Yang
gagal dan akhirnya menyerah tentu tidak sedikit. Jadi, mau milih yang mana?
No comments:
Post a Comment