Monday, September 4, 2017

Apa yang Kamu Kerjakan?




“Apa yang kalian lakukan hari ini akan berimbas pada kehidupan kalian lima atau sepuluh tahun yang akan datang. Maka lakukanlah hal-hal yang baik, yang bermanfaat, yang bisa membawa pada mimpi kalian.” 

Kalimat itu pernah meluncur di hadapan anak-anakku. Kala itu, ketika duniaku masih tentang mengajar. Menekankan berulang kali, agar mereka yakin bahwa kebaikan dan prestasi yang mereka ukir saat itu tidak akan sia-sia bahkan akan berpengaruh terhadap kehidupan yang akan datang.

Belum lama ini, nasihat itu tiba-tiba melintas di beranda akun sosmed. Deg. Apa yang aku lakukan dalam lima tahun atau sepuluh tahun terakhir ini? Adakah sesuatu yang fokus aku kerjakan? Sesuatu yang susah payah aku upayakan? Kosong. Rasa-rasanya tidak ada. Aku mengalir begitu saja. Mengikuti arus  yang membawaku. Memang, sebelumnya ada yang fokus dan terus aku upayakan, namun ketika kenyataan berbicara lain, aku lepas begitu saja. Aku tinggalkan, abaikan dan akhirnya seperti ini. Seakan-akan masih berdiam diri. Tak kemana-mana. Tak ada hasil.

Mimpi itu membutuhkan perjuangan dan upaya maksimal. Mimpi tidak akan terwujud begitu saja. Memang, ada yang jalannya mudah, ada yang berliku, berbelok, memutar hingga akhirnya bertemu dalam nyata. Ada yang teguh menggenggamnya dan terus berupaya mewujudkannya, ada yang menyerah begitu saja. Padahal bisa jadi, hanya membutuhkan usaha satu langkah lagi. Sudah menjadi tabiat manusia, ada yang sabar, ada pula yang sebaliknya.

Terkadang atau seringnya penyesalan datang belakangan seperti polisi dalam dalam drama. Waktu tak pernah mau menunggu, apalagi kesempatan. Dunia semakin berkembang bahkan melebihi batas angan-angan. Persaingan semakin hebat lagi. Seleksi alam benar-benar berlaku.  Pertanyaannya, siapkah kita untuk menghadapinya? Sanggupkah kita untuk terus meningkatkan kapasitas diri?

Back to our self! Segalanya kembali kepada diri kita masing-masing. Mau bergerak atau diam. Mau terus bersaing atau mundur. Hasil tidak akan mengkhianati usaha, demikian kata orang-orang. Kewajiban kita adalah berusaha sebagaimana yang tertulis dalam kitabNYA, bahwa Alloh tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka merubahnya sendiri. Setelah usaha maksimal, selanjutnya adalah menyepuh keyakinan sebab Alloh akan mengabulkan apa yang menjadi prasangka hambaNYA.

Kita tentu pernah membaca ataupun mendengar berbagai kisah kesuksesan seseorang. Muaranya adalah butuh waktu yang tidak sebentar, butuh perjuangan yang tidak sederhana untuk sampai pada tingkatan sukses. Para ilmuan, mereka butuh waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan sebuah teori. Para pedagang, teknolog, penulis dan segenap profesi lainnya, mereka mengalami jatuh bangun untuk sampai pada kata berhasil. Yang gagal dan akhirnya menyerah tentu tidak sedikit. Jadi, mau milih yang mana?


Purwokerto, 4 September 2017



No comments:

Post a Comment