Curcol; Nulis Lagi

Sumber gambar : http://www.qbcode.com/img/nulis820.png

Sekian lamanya aku off menulis. Aku tidak mau membenarkan segala alasan yang akan membuatku semakin jauh dari keinginan bangkit. Bukankah tujuan dari membuat blog dengan domain berbayar ini sebagai salah satu upaya untuk membuatku hidup dengan serumpun aksara? Bagaimana aku dengan mudahnya lari begitu saja? Ah,.. ternyata disiplin itu harus dipaksakan, bukan hanya diproklamirkan lalu menguap tanpa jejak.

Lelah raga, padatnya aktivitas, gadget yang tiba-tiba harus masuk rumah sakit, paket data yang tiba-tiba habis, atau deretan problem lain yang tiba-tiba saja menghalangi, bukanlah alasan yang tepat untuk mogok menulis. Bukankah dulu ketika belum ada berbagai fasilitas yang mendukung tulisan tersebar, menulis setiap hari di buku diari sudah menjadi nafas, kenapa sekarang harus banyak alasan?

Menulis itu menjadi obat, menyembuhkan dan menyehatkan. Kenapa aku bisa melupakan hal ini? Bukankah menulis juga bisa menjadi sarana untuk menuangkan segala yang ada di otak tanpa harus melukai siapapun? Pun yang ada di dalam hati. Bukankah itu semua akan membuat diri menjadi lebih bijak, kebih baik? Ah,...benar-benar.

Maret sudah berjalan setengahnya. Aku akan terus tertinggal jika hanya berdiam dengan berbagai alasan. Takkan ada yang mau menunggu, sebab ini adalah tentang diri masing-masing. Mengingatkan mungkin iya, tapi menunggui kurasa mustahil. Kalau bukan diri sendiri yang memaksa untuk terus bergerak dan berbenah, siapa lagi?

Semoga masih ada kesempatan, sebelum aku harus benar-benar tahu diri, kemudian undur diri dari keluarga ODOP.  Aku harus kembali, mengurai benang-benang aksara menjadi rangkaian paragraf.