Friday, January 29, 2016

Hikmah Belajar Mempercantik Blog




Aktivitas blogging mulai kembali ku akrabi setelah bergabung dengan komunitas OneDayOnePost yang diprakarsai oleh Bang Syaiha, demikian nama bekennya (maaph bang). Komunitas blogging yang diawali bulan ramandhan kemarin memberikan motivasi yang luar biasa buatku. Blog yang tadinya sempat mati suri kembali hidup perlahan-lahan. Awalnya aku mempercayakan wordpress sebagai rumahku. Kemudian, keinginan mempunyai domain sendiri membuatku berpindah rumah ke blogspot. Pertimbangannya, pada blogspot aku bisa numpang hosting sedangkan di wordpress tidak.

Tampilan blog menjadi bagian penting kedua setelah isi blog. Tampilan yang menarik akan membuat nyaman pembaca dan memberikan semangat tersendiri bagi penulisnya. Aku pun berusaha mempercantik rumahku yang sudah pake domain sendiri. Dengan ilmu yang sangat minim maka aku mencoba berbagai template, obrak-abrik kode html dan ternyata tampilan blog belum sekece yang aku harapkan. Akhirnya aku biarkan saja. Pekerjaan yang menumpuk, agenda akhir pekan pun padat, blog dengan domain baru menjadi terbengkalai. Hingga datanglah tawaran Bang Syaiha mengenai urusan mempercantik blog yang nantinya bakal dikerjakan oleh muridnya. Aku menyambutnya dengan antusias full. Dua hari kemudian, tampilan blog lebih kece dan lebih nyaman. Barulah aku memulai untuk mengisinya.

Aku masih penasaran untuk urusan edit html dan mempercantik blog. Hari ini, aku berniat untuk berguru pada temanku yang mengelola blog sekolah tempat aku mengajar dulu yang sekarang menjabat sebagai kepala sekolah. Ia mengajariku dengan tempo yang cepat, dan otakku mungkin memang tidak cerdas untuk urusan ini. Ia pun membiarkan aku belajar sendiri setelah kata tegasnya muncul "Bisa sendiri kan?" dan akupun meng-iyakan. Tak ingin membuatnya repot, sebab sambil mengajariku ia juga sedang menggelar rapat rutin dengan aktivis masjid di rumahnya. Berkali-kali nyoba edit html, berakhir dengan peringatan warna merah "kode salah". Seperti biasa, sampai di sini aku mulai tergoda untuk menyerah.

"Sudah bisa?"

"Belum, masih proses."

Setelah kode salah muncul berkali-kali dan tampilan belum berubah, akhirnya aku kembali menyerah. Aku serahkan pekerjaan edit-mengedit kepada temanku yang ikut menemaniku belajar mempercantik blog. Otaknya jauh lebih encer daripada aku untuk urusan seperti ini. Aku hanya mengamati setiap pergerakan krusor, copy paste dan edit html. Aku hanya bilang atau tidak. Selebihnya ia yang mengerjakan.

"Lha malah mba Ika yang mengerjakan, gimana sih?" protes temanku yang tadi mengajari.

"Kecerdasanku untuk urusan ini sepertinya lelet," jawabku sambil tertawa.

Satu jam kemudian, blogku sudah berganti tampilan. Kali ini, ada menu drop down dan berwarna biru. Aku suka.

Satu hal yang aku pelajari dari proses ini. Kita, manusia yang memang telah diciptakan sebagai makhluk sosial tidak pernah bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan bantuan orang lain. Alloh telah memberikan kelebihan dan kekurangan pada masing-masing orang, agar satu dengan yang lain saling melengkapi dan saling tolong menolong. Untuk membuat tampilan blogku yang sekarang saja aku harus meminta tolong empat orang, muridnya Bang Syaiha (Muslim), Bang Syaiha sebagai perantara dan dua orang temanku. Padahal ini untuk satu urusan saja, sedangkam urusan manusia hidup jumlahnya tak terhingga. So, berapa banyak orang yang hendak kita mintai tolong? Tentu saja lebih banyak dari jumlah urusan kita. Barangkali di sinilah kenapa Allah dan Rosulnya sangat menganjurkan umatnya untuk gemar menolong. Sebab, setiap harinya kita butuh bantuan dan pertolongan orang lain.

Terimakasih untuk Bang Syaiha, Muslim, Pak Kepsek dan Ika atas bantuannya membuat blogku semakin cantik. Semoga Allah mencatat sebagai pahala kebaikan yang akan terus mengalir. Aamiin.

Maron, 6 Februari 2016

#OneDayOnePost #FebruariMembara_5


No comments:

Post a Comment